Sabtu, 17 Maret 2012

makalah bimbingan anak SD


PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Faktor utama yang melandasi kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar ialah faktor karakteristik dan masalah perkembangan siswa. Pendekatan perkembangandalam bimbingan merupakan pendekatan yang tepat digunakan di sekolah dasar karena pendekatan ini lebih berorientasi kepada penciptaan lingkungan perkembangan bagi siswa, dan berdasarkan suatu program layanan terstruktur san sistematis. Bimbingan perlembangan terfokus kepada upaya mengembangkan kemampuan, sikap, dan keterampilan siswa yang mendukung keberhasilan siswa dalam belajar dengan cara menciptakan lingkungan perkembangan.

1.2.Rumusan Masalah
1.2.1. Makna dan prinsip umum bimbingan?
1.2.2. Kedudukan dan permasalahan bimbingan di sd?
1.2.3. Hubungan pendidikan dengan kurikulum?
1.2.4. Pendekatan perkembangan dalam bimbingan?
1.3.Tujuan Penelitian
1.3.1. Mendeskripsikan  makna dan prinsip umum bimbingan.
1.3.2. Mendeskripsikan kedudukan dan permasalahan bimbingan di sd.
1.3.3. Mendeskripsikan hubungan pendidikan dengan kurikulum.
1.3.4. Mendeskripsikan pendekatan perkembangan dalam bimbingan.


PEMBAHASAN

2.1. Makna dan Prinsip Umum Bimbingan
  Bimbingan adalah proses membantu individu untuk mencapai perkembangan optimal.
  Dari definisi di atas dapat diangkat makna bahwa:
1.      Bimbingan adalah suatu proses. Sebagai suatu proses, bimbingan merupakan kegiatan yang berkelanjutan, berlangsung terus menerus dan bukan kegiatan seketika atau kebetulan. Bimbingan adalah kegiatan yang sistematis dan berencana yang terarah kepada pencapaian tujuan dan bukan kegiatan sewaktu-waktu atau insidental.
2.      Bimbingan adalah bantuan. Makna bantuan dalam bimbingan ialah mengembangkan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan siswa, memberikan dorongan dan semangat, menumbuhkan keberanian bertindak dan bertanggung jawab, mengembangkan kemampuan untuk memperbaiki dan mengubah periakunya sendiri. Bantuan dalam bimbingan bukanlah memaksa kehendak pembimbing kepada siswa untuk memilih dan mengambil keputusan sendiri atas tanggung jawab sendiri.
3.      Bantuan itu diberikan kepada individu. Individu yang diberi bantuan adalah individu yang sedang berkembang dengan segala keunikannya. Bantuan dalam bimbingan diberikan dengan mempertimbangkan keragaman dan keunikan individu. Berarti bahwa bantuan yang diberikan kepada siswa harus didasarkan kepada pemahaman terhadap kebutuhan dan masalah siswa. Oleh karena itu guru perlu memiliki keterampilan memahami perkembangan kebutuhan, dan masalah siswa.
4.      Tujuan bimbingan adalah perkembangan optimal. Perkembangan optimal yaitu perkembangan yang sesuai dengan potensi dan sistem nilai tentang kehidupan yang baik dan benar. Perkembangan optimal merupakan suatu kondisi dinamik di mana individu mampu mengenal dan memahami diri; berani menerima kenyataan diri; mengarahkan diri sesuai dengan kemampuan, kesempatan, dan sistem nilai; melakukan pilihan dan mengambil keputusan atas tanggung jawab sendiri.
Prinsip-prinsip Umum Bimbingan
1.      Bimbingan diberikan kepada individu yang sedang dalam proses berkembang.
2.      Bimbingan diperuntukkan bagi semua siswa.
3.      Bimbingan dilaksanakan dengan memperdulikan semua segi perkembangan siswa.
4.      Bimbingan berdasar pada pengakuan atas kemampuan individu untuk menentukan pilihan.
5.      Bimbingan adalah bagian terpadu dari proses pendidikan.
6.      Bimbingan dimaksudkan untuk membantu siswa merealisasikan dirinya.
2.2. Kedudukan dan Permasalahan Bimbingan di Sekolah Dasar
   Secara formal kedudukan bimbingan dalam Sistem Pendidikan di Indonesia telah digariskan di dalam Undang-Undang No. 2/1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional beserta perangkat Peraturan Pemerintahnya. Hal-hal yang berkenaan dengan Pendidikan Dasar, di mana Sekolah Dasar ada di dalamnya, dibicaraka secara khusus dalam PP No. 28/1989. Pada pasal 25 dalam PP tersebut dikatakan bahwa:
(1)   Bimbingan merupakan bantuan yang diberikan kepada siswa dalam rangka upaya menemukan pribadi, mengenal lingkungan dan merencanakan masa depan.
(2)   Bimbingan diberikan oleh guru pembimbing.
Kebutuhan akan layanan bimbingan di sekolah dasar bertolak dari kebutuhan dan masalah perkembangan siswa. Temuan lapangan (Sunaryo Kartadinata, 1992; Sutaryat Trisnamansyah dkk, 1992) menunjukkan bahwa masalah-masalh perkembangan siswa sekolah dasar menyangkut aspek perkembangan fisik, kognitif, pribadi, dan sosial. Masalah-masalah perkembangan ini memunculkan kebutuhan akan layanan bimbingan si sekolah dasar.
2.3. Hubungan Bimbingan dengan Kurikulum
   Kiranya para ahli dan praktisi pendidikan sepakat bahwa kurikulum merupakan wahana untuk mencapai tujuan sekolah. Kurikulum merupakan rancangan pengalaman belajar bagi siswa untuk mempercepat perkembangan intelektualnya. Persoalan yang muncul ialah bagaimana siswa dapat mengambil manfaat yang maksimal dari pengalaman kurikuler di sekolahnya, sehingga perkembangan yang terjadi pada diri siswatidak hanya perkembangan aspek intelektual tetrapi juga aspek non-intelektual seperti pada aspek sosial, emosi, sikap, dan motivasi. Persoalan di atas menyangkut permasalahan letak hubungan antara kurikulum dan bimbingan.
   Secara umum dapat dikatakan bahwa hubungan bimbingan dengan kegiatan kurikuler di sekolah terletak dalam dua hal pokok. Pertama, bimbingan merupaka piranti (instrumen) untuk memahami rentang kecakapan, prestasi, minat , kekuatan,  kelemahan, masalah, dan karakteristik perkembangan siswa sebagai segi-segi esensial yang mendasar perencanaan kegiatan kurikuler. Kedua, bimbingan membantu siswa dalam memahami dan memasuki kegiatan belajar yang disediakan dalam pengalaman kurikuler itu.
2.4. Pendekatan Perkembangan dalam Bimbingan
   Ada empat pendekatan dapat dirumuskan sebagai pendekatan dalam bimbingan, yaitu pendekatan (a) krisis, (b) remedial, (c) preventif, (d) perkembangan (Myrick dalam Muro & Kottman, 1995). Dalam pendekatan krisis pembimbing menunggu  munculnya suatu krisis dan sia bertindak membantu seseorang menghadapi krisis itu. Teknik yang digunakan dalam pendekatan ini adalah teknik-teknik yang secara ‘pasti’ dapat mengatasi krisis itu.
   Dalam pendekatan remedial guru akan memfokuskan bantuannya kapada upaya menyembuhkan atau memperbaiki kelemahan-kelemahan yang tampak. Tujuan bantuan dari pendekatan ini ialah menghindarkan terjadinya krisis yang mungkin terjadi. Berbagai strategi bisa digunakan, seperti mengajarkan kepada siswa keterampilan tertentu seperti keterampilan belajar, keterampilan sosial dan sejenisnya yang belum dimiliki siswa sebelumnya. Pendekatan preventif mencoba mengantisipasi masalah-masalah generik dan mencegah terjadinya masalah itu. Masalah-masalah yang dimaksud seperti putus sekolah, narkotika, kenakalan, merokok dan sejenisnya yang secara potensial masalah itu dapat terjadi pada siswa secara umum. Berbagai teknik dapat digunakan dalam pendekatan ini termasuk mengajar dan menyebarluaskan informasi.
   Pendekatan perkembangan merupakan pendekatan yang lebih mutakhir dan proaktif dibanding ketika pendekatan sebelumnya. Pendekatan perkembangan ini dipandang sebagai pendekatan yang tepat digunakan dalam tatanan pendidikan sekolah karena pendekatan ini memberikan perhatian kepada tahap-tahap perkembangan siswa, kebutuhan dan minar, serta membantu siswa mempelajari keterampilan hidup (Robert Myrick, 1989). Berbagai teknik dapat digunakan dalam pendekatan ini seperti mengajar, tukar informasi, bermain peran, melatih tutorial, dan konseling. Di dalam pendekatan perkembangan, keterampilan dan pengalaman belajar yang menjadi kebutuhan siswa akan dirumuskan ke dalam suatu kurikulum bimbingan. Pendekatan perkembangan bertolak dari pemikiran bahwa perkembanga yang sehat akan berlangsung dalam interaksi yang sehat antara siswa dengan lingkungannya.

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Bimbingan adalah layanan yang diperuntukkan bagi semua siswa.
2. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada individu untuk memperoleh penyesuaian diri.
3. Bimbingan adalah bantuan yang siberikan kepada individu untuk mencapai perkembangan optimal.

3.2 SARAN
1. Kita sebagai calon guru perlu memiliki keterampilan memahami perkembangan, kebutuhan, dan masalah siswa
2. Menerapkan dan mengoptimalkan pendekatan perkembangan dalam bimbingan
3. Mampu menciptakan kondisi dinamik untuk menciptakan perkembangan optimal.


Daftar Rujukan

Kartadinata, Sunaryo. 1998. Bimbingan Di Sekolah. Bandung: Departemen Pendidikan dan Nasional.
Sanjaya Wina. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media Group.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar